Haruskah? Pengen nulis
Hari kedua puluh lima di bulan agustus, masih di jam kerja, sembari menenggak kopi yang sebetulnya sudah habis. Hanya masih tersisa es batu yang bisa mencair dan bisa diminum walau hambar. Terdengar lagu Nala yang dinyanyikan tulus di spotify, seorang penulis blog abal-abal mencoba menumpahkan pikirannya menjadi teks. Di tahun ke-28 hidupku ini, aku merasa masih belum kebayang plan hidup seperti apa atau jalan hidup seperti apa yang harus kuambil bahkan mungkin saja sudah terlewat momen menentukan jalan hidup. Yang artinya, aku telat menentukan dan tinggal harus menjalani. Mungkin saja... Terbersit di pikiran yang mudah lupa ini, mungkin dua hari yang lalu ketika diri ini pergi ke gym. Disana aku memandang semua orang yang ada di gym, baik yang jaraknya dekat denganku hingga di ujung sudut-sudut yang bahkan aku tidak kenal mereka siapa. Aku berpikir "pasti mereka semua punya masalah, tentu saja beda-beda." lalu aku terfokus kepada orang dengan perawakan seperti yang aku ingin...